SEBUAH penelitian baru menemukan bahwa menonton film porno dapat memberi pengaruh negatif terhadap hubungan dan kehidupan seks suatu pasangan. Pasalnya, orang jadi mengidealkan individu yang dilihat dalam film porno tersebut dan mencoba meniru perilaku mereka.
Temuan tersebut dipresentasikan beberapa peneliti Australia dalam konferensi Women's World di University of Ottawa beberapa waktu lalu.
'''Dalam hal pornografi yang memasuki kehidupan seks adalah sesuatu yang patut dikhawatirkan baik perempuan mau pun laki-laki,'' tulis The Ottawa Citizen, Rabu (6/7), seperti dikutip situs glamour.com.
Menurut Renate Klein, pensiunan profesor pada studi perempuan di Deakin University Melbourne, mengatakan bahwa pornografi telah begitu marak sehingga lelaki dan perempuan mencontoh apa yang ada di layar ke dalam kehidupan seks mereka.
''Dalam seks porno, semua lelaki ramping dan berotot dengan ereksi yang berlangsung berjam-jam, sementara perempuan semuanya tidak berbulu, berkulit perunggu, dan disuntik botox dan menjalani bedah plastik,'' ujarnya. Klein menyebutkan, berbagai citra tersebut menjadi ideal seksual yang coba dihidupkan oleh orang-orang. Lebih buruk lagi, seks dibangun di sekitar gagasan tentang penyerahan dan dominasi, di mana perempuan dijadikan objek untuk melayani kebutuhan seksual lelaki.
Bagi Klein, masalah dimulai ketika anak-anak belajar tentang seks melalui pornografi, memulai sebuah tren dalam kehidupan mereka sebagaimana yang dilihat di layar sebagai seksualitas yang normal.
Klein dan rekan-rekannya juga menentang gagasan bahwa pornografi dapat memberdayakan perempuan. Mereka menegaskan, apa yang ditampilkan bukan hanya citra penyerahan dan dominasi, melainkan hal-hal yang benar-benar menimpa perempuan di layar. Mereka mengimbuhkan, pornografi bisa menjadi kian berbahaya karena konsumen akan menginginkan sesuatu yang lebih berani.
0 komentar:
Posting Komentar