Di BACA dulu isi nya, jangan mengira2 hanya lewat judul ya. Judul nya saya kutip dari perkataan "oknum" yang mendiskriminasi kok. Bukan gue hehehe.. Yak! Selamat malam juragan2, bro, sis, dan semua penghuni Kaskus. Gue seorang mahasiswi yang pengen sharing tentang kejadian "diskriminasi" yang gue alami kemaren. Gue hanya bertujuan sharing semata. Siapa tau ada yang mau ikut bersuara? Silahkan dan selamat membaca
Kadang gue masih heran apa yang ada di pikiran "mereka" yang masih suka membeda2kan setiap suku/ras terutama kaum Tionghoa yang bisa dikategorikan sebagai kaum minoritas.
Padahal taun udah makin maju, negara kita juga makin berkembang, sangat disayangkan kalo masih ada "orang2" yang terlalu mempermasalahkan ttg suku, ras, agama, bla bla bla. Negara kita itu kan bukan negara Islam, walaupun kaum mayoritas adalah masyarakat Muslim. Negara kita ini negara hukum, yang bersifat kritis dan demokratis. Jadi, gue memutuskan untuk menulis ini dan gue publish biar semua orang baca.
Gue baru aja mengalami kejadian ini, kemarin siang waktu gue ke Jakarta Clothing Expo. Tujuan utama gue bukan buat belanja, melainkan liputan disana buat tugas broadcasting gue..
Masuknya murah lho cuma 15ribu
Namun karena emang gue gak terlalu suka dgn baju2 distro (tapi gue akuin baju2 distro disana bagus dan murah2 walopun ada yg mahal, kreatif ya anak2 bangsa kita.) Jadi gue gak beli apa2.
Hehehehe. Melihat keadaan sekitar, gue mengakui bahwa 90% pengunjung adalah pribumi. Sedangkan sisa nya ya, lain dari itu (kalian bisa pikir sendiri) ini gue cerita berdasarkan fakta dan tidak bermaksud SARA.
Well, setelah kelar liputan, gue dan teman2 gue memutuskan buat refreshing sambil liat2 baju, temen gue beli baju, ada yang beli tanktop dll.
Ketika kita lagi jalan, dari arah yang berlawanan munculah segerombolan anak laki2, ya mungkin seumuran kita juga.
Pada saat berpapasan secara dekat, salah satu dari mereka teriak kira2 bunyi nya seperti ini "CINA-CINA
NGAPAIN KESINI?" Diikutin tawa mereka semua. Karena dia ngomong nya emang kenceng, orang2 di sekitar pun juga ikut liatin kita.
Di saat itu juga, gue MARAH.
Walau nothing I can do. Gue dan tmn2 gue gak bisa apa2. Kita cuma bisa ngedumel dalem hati.
Rasanya kesel. Bete. Pengen marah, campur aduk. Kalo mau nurutin emosi, mungkin bakal gue teriakkin balik "KAMPUNG BGT YA MULUT LO". Ah tapi udahlah, kalo kata Calvin (cowo gue ) sih "kalo dia gila, kita ga boleh ikutan gila."
Fiuhhhhh. Tarik napas dulu. Hahaha. Nah, manusia2 seperti ini lah yang sebener nya yang bisa menyulut api peperangan antar suku/ras di negara kita. Gue percaya, generasi kita ini generasi terpelajar yang baik. Walopun segelintir orang masih aja berlaku yg bersifat mendiskriminasi, kayak yang gue ceritain di atas.
Gue punya banyak temen, waktu SMA, karena gue sekolah di sekolah berbasis agama Katolik dan rata2 isi nya kaum Tionghoa, gue juga berpikir bahwa orang2 pribumi itu ga baik. TAPI gue sudah membuktikan ketika gue kuliah, gue punya banyak temen yang beragama Muslim, dan mereka semua baik2 bahkan beberapa di antara nya adalah temen baik gue.
Jadi, guys, please, kita adalah semua sama di hadapan hukum. Ga ada kaya, miskin, hitam, putih, kristen, muslim, budha, hindhu, katolik, kita semua SAMA.
Maka akhir kata, semoga 2012 nanti, udah gak ada lagi deh kejadian kaya gini. Cheers!
0 komentar:
Posting Komentar