Kanjeng Nyai Daratista
Dhapur Goyang Inul
Pamor Dwi Warno
Warangka kreasi : Suyamto Plompong - Solo
(foto MM. Hidayat).
Keris karya jaman kemerdekaan
bergelar Kanjeng Nyai Daratista masuk Favorite Award, dengan lekuk
berdhapur Goyang Inul. Sebuah keris inovasi baru yang sangat memukau
karya Toni Junus.
”Saya menghayati sebuah fenomena
kehidupan yang luar biasa pada mbak Inul, dari penyanyi ndeso menjadi
populer dengan kemampuan yang dimiliki, namun pula sebagai potret
tentang kesedihan, dicerca, dihina, dicekal yang menjadi sebuah
kehidupan fenomenal yang tergelar di bumi ini (gumelaring jagad), ide
itulah yang kemudian ingin saya munculkan untuk dipahami sebagai sebuah
makna kehidupan untuk selalu bertaqwa kepada YME”, Toni Junus
menjelaskan.
Keris berdhapur Goyang Inul
bergelar Kanjeng Nyai Daratista dibuat dari bahan meteor Campo Del Cielo
didatangkan dari Argentina. Pamornya ”dwi warno” memaknai dua sisi
kehidupan manusia.
Secara keseluruhan pemaknaan
keris ini adalah sebagai harapan bahwa kesuksesan itu "tidak datang
secara instan", melainkan melalui perjuangan tanpa pamrih seperti pohon
yang tumbuh dari kecil menjadi pohon besar yang kemudian sudah
sewajarnya angin yang bertiup pun semakin kencang. Pada tahap ini
manusia harus selalu harus ingat kata luhur ”ojo dumeh”.
Karya kolaborasi H. Duraphi
sebagai pande kodokan yang diolah gebagan dan drip oleh Toni Junus,
dibantu M. Jamil sebagai penglaras pola.
0 komentar:
Posting Komentar