Kamis, 22 Maret 2012

10 eksekutor tendangan bebas terbaik Brazil

Brasil memang tak henti-hentinya melahirkan bintang lapangan hijau dari masa ke masa. Tak hanya itu, Negeri Samba juga dikenal memiliki jajaran eksekutor alias sniper bola mati yang mumpuni.Saat ini di tim Brasil memiliki Ronaldinho dan Ricardo Kaka sebagai eksekutor tendangan bebas. Namun, duo Brasil ini bukan menjadi yang terbaik dalam sejarah penembak jitu Selecao.

lalu, siapa saja pesepakbola yang berhak masuk kedalam kategori sniper terbaik dalam melakukan eksekusi tendangan bebas yang pernah di miliki Tim Samba?
ini dia.. cekibrot...


Inilah eksekutor terbaik untuk urusan tendangan bebas di akhir 1990an. Kaki kiri Rivaldo sangat lihai membelokkan bola saat mengeksekusi tendangan bebas. Tak hanya buat timnas, kemampuan magis Rivaldo ini juga diberikan buat klub yang pernah dibelanya, Barcelona.


Pesona Pele saat menggocek bola memang sedikit menutupi keahlian sebagai salah satu eksekutor bola mati terbaik yang dimiliki Brasil. Namun, kemampuan Pele memadukan power dan membelokkan bola juga menjadi salah satu alasan ia ditasbihkan sebagai pebola terbaik saat ini.

8. Eder

Inilah salah satu bintang Brasil pada 1982. Julukan The Cannon tentu dapat menggambarkan kehebatan sepakan bebas Eder. Selama Piala Dunia Spanyol itu, Eder berhasil mencetak dua gol. Namun, gol yang paling diingat dari Eder terjadi saat melawan Argentina. Tembakannya saat itu dianggap yang terbaik hingga saat ini.

Tendangan geledek Roberto Carlos akan selalu dirindukan. Bola hasil sepakan Carlos dianggap menjadi yang tercepat dan terkeras. Tembakan Carlos boleh jadi tak melengkung. Namun, bola sepakan si plontos ini bak pesawat remot yang bisa meliuk kencang melewati pagar betis lawan. Itu diperlihatkan Carlos saat Brasil melawan Prancis di Tournoi de France 1997.
Turnamen itu dijuarai Inggris dan Brasil menjadi runner up. Sayangnya, event segi empat yang diikuti tuan rumah Prancis, Inggris, Italia dan Brasil itu justru jadi ajang intip kekuatan jelang Piala Dunia 1998. Panitia PD 1998 Prancis mengganti bola turnamen sehingga kehebatan Carlos tak terlihat di Prancis.

Namanya memang tak terlalu dikenal. Namun bagi pendukung klub Italia, Avellino, nama Dirceu sangat harum. Gelandang serang ini berhasil mengantarkan Avellino menduduki peringkat 8 sekaligus rekor terbaik klub pada musim 1986/1987. Namun, tendangan bebas Dirceu yang paling diingat saat Brasil bersua Peru di Piala Dunia 1978.


Branco dikenal sebagai suksesor Rivelino dan Eder dalam urusan bola-bola mati. Kaki kiri Branco dianggap menjadi yang terbaik di akhir 1980an hingga awal 1990an. Mantan bek kiri Porto, Genoa dan Middlesbrough ini juga dikenal piawai menari dan menusuk di sisi kiri lapangan.


Gelandang asal Brasil ini diklaim sebagai salah satu eksekutor tendangan bebas terbaik dalam 10 tahun ini. Hingga November 2008, gelandang 33 tahun ini tercatat mencetak 40 gol dari tendangan bebas selama tujuh tahun karirnya di Olympique Lyon.

Rivelino menjadi pemain yang paling ditakuti kiper manapun. Julukan ‘Atomic Kick’ tentu cukup jelas menggambarkan seorang Rivelino. Kaki kirinya mungkin tak terlalu lihai membuat tendangan voli saat mengeksekusi bola mati. Tapi, Rivelino dikenal sebagai salah satu pencetus tendangan pisang dalam sejarah sepakbola.

Tendangan bebas mematikan milik Didi mengantarkannya sebagai Pemain Terbaik di Piala Dunia 1958. Dia dianggap salah satu master tendangan bebas di Brasil. Tendangan bebas mantan pemain Fluminense, Botafogo dan Real Madrid ini memang sulit ditebak. Dari 20 gol yang dicetaknya buat Selecao, satu lusin lebih lahir lewat bola-bola mati


Zico boleh kalah tenar dari Pele. Tapi, ada satu hal yang membuat Zico lebih baik dari pendahulunya itu. Membunuh lewat bola mati menjadi kelebihan seorang Zico. Pemilik nama lengkap Arthur Antunes Coimbra ini dikenal mempunyai tembakan tendangan bebas yang bervariasi.
Klub macam Flamengo, Udinese, Sumitomo Metals dan Kashima Antlers pernah dimanjakan dengan gol-gol tendangan bebas Zico. Gol terbaiknya terjadi saat Piala Dunia Spanyol 1982 melawan Skotlandia.

0 komentar:

Posting Komentar