Kamis, 22 Maret 2012

Mengapa Stadion Di Inggris Tidak Berpagar?

MENGAPA STADION DI INGGRIS TIDAK BERPAGAR?

 
Selain tidak berpagar, stadion di Inggris rata2 jarak bangku penonton dengan lapangan gak lebih dari 5 meter. Kenapa bisa begitu? Ini dia sejarahnya ... 
 Anda pasti sudah tahu dengan kerusuhan yang dilakukan supporter Liverpool di Belgia sewaktu final Liga Champions lawan Juventus. Kerusuhan yang terjadi 29 Mei 1985 yang kemudian dikenal dengan Tragedi Heysel ini memakan korban jiwa 39 orang.
Tragedi tersebut berdampak besar bagi sepakbola Eropa. Akhirnya UEFA melarang Liverpool dan semua klub di Liga Inggris bermain di Eropa selama 5 tahun. Ulah fans Liverpool saat itu yang mabuk berat dan berkategori hooligans benar-benar menampar muka sepakbola Inggris. Namun begitu semua klub sepakat introspeksi. Ada banyak perubahan parameter keamanan lainnya. Yang paling mencolok adalah menghilangkan pagar pembatas tribun penonton dan lapangan serta nggak boleh lagi ada tribun kelas berdiri (tanpa kursi) di seantero Inggris. Di Eropa, cuma Inggris yang nggak menjual tiket tanpa kursi. 

FA sempat dikecam oleh publik sepakbola Inggris, bahkan Eropa. Jelas banyak yang sewot karena tiket berdiri harganya murah meriah. Dan hal yang dianggap paling gila adalah menghilangkan pagar pembatas. Tapi buat FA, kelas suporter berdiri justru pusatnya biang kerok. Jadi, sekarang ini semua stadion di Inggris tanpa pagar dan tidak menjual tiket bernomor kursi. Ide mereka ternyata berhasil. 

Hilangnya pagar pembatas justru membuat dewasa suporter Inggris. Karena FA juga mencatat identitas penonton yang masuk stadion. Sekali berbuat rusuh, si suporter bakal di-banned masuk stadion di seluruh Inggris untuk beberapa tahun, bahkan selamanya. Di dalam stadion juga tidak ada polisi yang terlihat berseragam, mereka semua berpakaian preman alias menyamar sebagai suporter. 

Dengan aturan tersebut, bukan berarti sepakbola Liga Inggris 100% aman. Penggemar Setan Merah pasti tidak akan lupa dengan “tendangan kung fu” Eric Cantona kepada suporter Crystal Palace di pinggir lapangan


Atau Liverpudlian masih ingat dengan insiden masuknya balon ke lapangan yang dilemparkan seorang remaja yang akhirnya membuat liverpool kalah dari Sunderland.


Terlepas dari hal itu, rasanya kita wajib mengacungkan jempol untuk keberanian FA dan sikap dewasa para suporter Liga Inggris. Menurut agan2 bisakah cara ini diterapkan di Indonesia ?

0 komentar:

Posting Komentar