Jumat, 11 Mei 2012

Dewi-dewi Kecantikan China Kuno

Peranan seorang perempuan dalam mitologi, legenda, dan kepercayaan masyarakat China,sangatlah sentral dan penting, baik dari segi kehidupan sosial budaya bahkan politik. Perempuan adalah mahluk yang Tercipta dari sebuah keindahan dan diciptakan salah satunya untuk dikagumi. Berikut uniknya.com menyajikan 5 kecantikan di dalam mitologi masyarakat China dahulu:

1. Chang’e (Dewi Rembulan)

Chang'e (Dewi Rembulan) 

Change’e atau Chang-O, lebih familiar juga dengan nama Heng’e atau Heng-O. Ia adalah dewi bulan yang berubah wujud untuk menghindari sebuah konflik dengan Kekaisaran Wen dari Dinasti Han. Berbeda dengan kebudayaan masyarakat dunia lainnya terhadap bulan, Chang’e adalah sosok perempuan cantik yang menghabiskan hidupnya di bulan, sehingga ia pun dikenal sebagai ‘perempuan rembulan’. Dan mungkin sosok Chang’e inilah yang dianggap manusia bulan dalam mitologi masyarakat Barat.

Change’e dinyatakan sebagai subyek/lakon dalam beberapa legenda dan mitologi masyarakat China, dan seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh ataupun unsur lain seperti; Houyi si Pemanah, kebaikan dan keburukan sebuah kekaisaran, obat abadi kehidupan, dan tentu saja mengenai bulan.

Di pertengahan musim gugur, purnama memancar di bulan ke delapan, sebuah altar disiapkan di sebuah tempat terbuka, menghadap bulan dan pujaan pun di persembahkan untuk Chang’e. Berbagai kue dan makanan di simpan di atas alatar untuk diberkahi, untuk kemudian dewi rembulan akan memberkahi pemujanya dengan sebuah kecantikan.

2. Xi Shi (Dewi Kecantikan)

Xi Shi (Dewi Kecantikan)

Xi Shi ( sekitar 7-6 abad sebelum masehi, antara musim semi dan gugur), dikabarkan kecantikannya sangat luar biasa memesona, bahkan jika ia melangkah di atas permukaan air seekor ikan pun akan berhenti dan lupa untuk berenang dan kemudian tenggelam.

Legenda Xi Shi, merupakan bagian dari empat kecantikan dalam sejarah kuno China. Ia memiliki kemampuan dan kecerdasan yang lengkap dalam hal, bercinta, berperang, memata-matai dan membalaskan dendam.

Setelah dikalahkan Raja Wu, Raja Yue merencanakan untuk melakukan sebuah pembalasan dendam, dan atas anjuran seorang bijak Fan Li, sebaiknya Raja Yue mengirimkan Xi Shi —kekasihnya, untuk merayu Raja Wu.

Xi Shi pun berhasil merayu dan menaklukan Raja Wu ke dalam pengaruhnya, kecantikan dan ucapannya yang merupakan mantra adalah senjata mematikan Xi Shi. Kemudian Raja Yue pun menggunakan momen tersebut untuk kembali menyerang Raja Wu dan mengalahkan pasukannya pada tahun 473 sebelum masehi.

3. Wang Zhaojun (Dewi Perdamaian)




Wang Zhaojun



Wang Zhaojun (Abad I sebelum masehi,era Dinasti Han Barat), dikatakan sebagai seorang dewi yang cantik, bahkan kehadirannya mampu menjatuhkan seekor burung terjatuh dari terbangnya di angkasa.
Wang Zhaojun, merupakan satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China, ia lebih dikenal sebagai Dewi politik, pendamping penguasa. Ia memiliki beberapa nama, yakni Wang Qiang dan Zhaojun adalah nama popularnya.

Dalam sebuah kisah ia dipilih dan menjadi bagian dari sebuah sistem peradilan di bawah kekaisaran Rajan Yuan Barat. Ia pun secara sukarela mengajukan diri sebagai mediasi dalam sebuah upaya perdamaian melalui perkawinannya dengan Huhanye Chanyu (Raja Xiongnu)

Wang pun menyumbangkan kemampuannya dalam sebuah pembangunan dan terjalin eratnya hubungan antara Dinasti Han dan Xiongnu. Ia disukai oleh masyarakat dari berbagai bangsa, dan namanya akan tetap dikenang.

4. Diaochan

Diaochan

Diaochan (abad III, di akhir periode kekuasaan Kerajaan Tiga, Dinasti Han Timur), dikabarkan sebagai sosok dewi yang cantik dan bercahaya, sehingga membuat rembulan pun malu dan takut apabila kecantikannya dibandingkan dengannya.


Diaochan yang juga dikabarkan lahir pada tahun 161 atau 169 masehi, merupakan salah satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China. Berbeda dengan ketiga dewi lainnya, ia tidak tercatat dalam naskah, manskrip apapun, bahkan dianggap sebagai tokoh fiksi.


Ia kemudian dikabarkan muncul dalam sebuah Roman Kerajaan Tiga (sebuah novel yang ditulis oleh Luo Guanzhong dari Dinasti Ming), ia diceritakan membantu perwira Wang Yun dalam membujuk ksatria Lu Bu untuk membunuh seorang tiran, Dong Zhuo. Dan upaya pembunuhan tersebut mengharuskan Diaochan menjadi salah satu gundik –selir, Dong Zhuo, walaupun sebenarnya ia adalah kekasih Lu Bu. Ia berhasil membuat keduanya cemburu dan saling bersaing hingga ke dalam sebuah pertempuran, misi Diaochan saat itu pun dianggap berhasil.

Ada beberapa mitos yang tersiar seputar kematian Diaochan. Beberapa saat setelah Lubu dikalahkan oleh Cao Cao, Cao Cao kemudian menggunakan Diaochan untuk membujuk Jendral Guan Yu agar bersedia bergabung dalam pasukannya. Namun Guan Yu merusak wajah dan menyayat tubuh Diaochan, sehingga tak mampu lagi membujuk dan menggoda pria lainnya melalui kecantikannya.

5. Yang Guifei





Yang Guifei

Yuang Guifei (719-756, Dinasti Tang),dikabarkan memiliki kecantikan yang membuat keanggunan dan pesona berbagai bunga tidak ada artinya.


Ia memiliki nama lain Yang Yuhuan, merupakan satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China. Yuan Guifei merupakan istri yang dicintai oleh Raja Tang, Kekaisaran Xuanzong. Ia dieksekusi karena membuat pasukan kemanan meyakini bahwa Pemberontak Anshi adalah sebuah kesalahan Keluarga Yang. Namun demikian ia adalah dewi yang cantik yang pernah hidup dalam mitologi China. Berikut puisi yang menggambarkan sosok Yuan Guifei.

Yang Guifei

She died, but her beauty is everlasting.
Her hair was whirly like clouds,
And visage glamorous like flowers.
With strings of pearls and jade,
her gold hairpin graced,
Jingling music followed every step she paced.
—From the poem Ode of Everlasting Woes. (**)

Sumber: chinaancient.com

0 komentar:

Posting Komentar