Peranan
seorang perempuan dalam mitologi, legenda, dan kepercayaan masyarakat
China,sangatlah sentral dan penting, baik dari segi kehidupan sosial
budaya bahkan politik. Perempuan adalah mahluk yang Tercipta dari
sebuah keindahan dan diciptakan salah satunya untuk dikagumi. Berikut
uniknya.com menyajikan 5 kecantikan di dalam mitologi masyarakat China
dahulu:
1. Chang’e (Dewi Rembulan)
Chang'e (Dewi Rembulan)
Change’e atau Chang-O, lebih
familiar juga dengan nama Heng’e atau Heng-O. Ia adalah dewi bulan yang
berubah wujud untuk menghindari sebuah konflik dengan Kekaisaran Wen
dari Dinasti Han. Berbeda dengan kebudayaan masyarakat dunia lainnya
terhadap bulan, Chang’e adalah sosok perempuan cantik yang menghabiskan
hidupnya di bulan, sehingga ia pun dikenal sebagai ‘perempuan rembulan’. Dan mungkin sosok Chang’e inilah yang dianggap manusia bulan dalam mitologi masyarakat Barat.
Change’e dinyatakan sebagai
subyek/lakon dalam beberapa legenda dan mitologi masyarakat China, dan
seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh ataupun unsur lain seperti;
Houyi si Pemanah, kebaikan dan keburukan sebuah kekaisaran, obat abadi
kehidupan, dan tentu saja mengenai bulan.
Di pertengahan musim gugur,
purnama memancar di bulan ke delapan, sebuah altar disiapkan di sebuah
tempat terbuka, menghadap bulan dan pujaan pun di persembahkan untuk
Chang’e. Berbagai kue dan makanan di simpan di atas alatar untuk
diberkahi, untuk kemudian dewi rembulan akan memberkahi pemujanya dengan
sebuah kecantikan.
2. Xi Shi (Dewi Kecantikan)
Xi Shi (Dewi Kecantikan)
Xi Shi ( sekitar 7-6 abad
sebelum masehi, antara musim semi dan gugur), dikabarkan kecantikannya
sangat luar biasa memesona, bahkan jika ia melangkah di atas permukaan
air seekor ikan pun akan berhenti dan lupa untuk berenang dan kemudian
tenggelam.
Legenda Xi Shi, merupakan bagian
dari empat kecantikan dalam sejarah kuno China. Ia memiliki kemampuan
dan kecerdasan yang lengkap dalam hal, bercinta, berperang,
memata-matai dan membalaskan dendam.
Setelah dikalahkan Raja Wu, Raja
Yue merencanakan untuk melakukan sebuah pembalasan dendam, dan atas
anjuran seorang bijak Fan Li, sebaiknya Raja Yue mengirimkan Xi Shi
—kekasihnya, untuk merayu Raja Wu.
Xi Shi pun berhasil merayu dan
menaklukan Raja Wu ke dalam pengaruhnya, kecantikan dan ucapannya yang
merupakan mantra adalah senjata mematikan Xi Shi. Kemudian Raja Yue pun
menggunakan momen tersebut untuk kembali menyerang Raja Wu dan
mengalahkan pasukannya pada tahun 473 sebelum masehi.
3. Wang Zhaojun (Dewi Perdamaian)
Wang Zhaojun
Wang Zhaojun (Abad I sebelum
masehi,era Dinasti Han Barat), dikatakan sebagai seorang dewi yang
cantik, bahkan kehadirannya mampu menjatuhkan seekor burung terjatuh
dari terbangnya di angkasa.
Wang
Zhaojun, merupakan satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam
sejarah kuno China, ia lebih dikenal sebagai Dewi politik, pendamping
penguasa. Ia memiliki beberapa nama, yakni Wang Qiang dan Zhaojun adalah
nama popularnya.
Dalam sebuah kisah ia dipilih
dan menjadi bagian dari sebuah sistem peradilan di bawah kekaisaran
Rajan Yuan Barat. Ia pun secara sukarela mengajukan diri sebagai mediasi
dalam sebuah upaya perdamaian melalui perkawinannya dengan Huhanye
Chanyu (Raja Xiongnu)
Wang pun menyumbangkan
kemampuannya dalam sebuah pembangunan dan terjalin eratnya hubungan
antara Dinasti Han dan Xiongnu. Ia disukai oleh masyarakat dari berbagai
bangsa, dan namanya akan tetap dikenang.
4. Diaochan
Diaochan
Diaochan (abad III, di akhir
periode kekuasaan Kerajaan Tiga, Dinasti Han Timur), dikabarkan sebagai
sosok dewi yang cantik dan bercahaya, sehingga membuat rembulan pun
malu dan takut apabila kecantikannya dibandingkan dengannya.
Diaochan yang juga dikabarkan
lahir pada tahun 161 atau 169 masehi, merupakan salah satu dari empat
kecantikan yang terdapat dalam sejarah kuno China. Berbeda dengan
ketiga dewi lainnya, ia tidak tercatat dalam naskah, manskrip apapun,
bahkan dianggap sebagai tokoh fiksi.
Ia kemudian dikabarkan muncul
dalam sebuah Roman Kerajaan Tiga (sebuah novel yang ditulis oleh Luo
Guanzhong dari Dinasti Ming), ia diceritakan membantu perwira Wang Yun
dalam membujuk ksatria Lu Bu untuk membunuh seorang tiran, Dong Zhuo.
Dan upaya pembunuhan tersebut mengharuskan Diaochan menjadi salah satu
gundik –selir, Dong Zhuo, walaupun sebenarnya ia adalah kekasih Lu Bu.
Ia berhasil membuat keduanya cemburu dan saling bersaing hingga ke dalam
sebuah pertempuran, misi Diaochan saat itu pun dianggap berhasil.
Ada beberapa mitos yang tersiar
seputar kematian Diaochan. Beberapa saat setelah Lubu dikalahkan oleh
Cao Cao, Cao Cao kemudian menggunakan Diaochan untuk membujuk Jendral
Guan Yu agar bersedia bergabung dalam pasukannya. Namun Guan Yu merusak
wajah dan menyayat tubuh Diaochan, sehingga tak mampu lagi membujuk dan
menggoda pria lainnya melalui kecantikannya.
5. Yang Guifei
Yang Guifei
Yuang Guifei (719-756, Dinasti
Tang),dikabarkan memiliki kecantikan yang membuat keanggunan dan pesona
berbagai bunga tidak ada artinya.
Ia memiliki nama lain Yang
Yuhuan, merupakan satu dari empat kecantikan yang terdapat dalam sejarah
kuno China. Yuan Guifei merupakan istri yang dicintai oleh Raja Tang,
Kekaisaran Xuanzong. Ia dieksekusi karena membuat pasukan kemanan
meyakini bahwa Pemberontak Anshi adalah sebuah kesalahan Keluarga Yang.
Namun demikian ia adalah dewi yang cantik yang pernah hidup dalam mitologi China. Berikut puisi yang menggambarkan sosok Yuan Guifei.
Yang Guifei
She died, but her beauty is everlasting.
Her hair was whirly like clouds,
And visage glamorous like flowers.
With strings of pearls and jade,
her gold hairpin graced,
Jingling music followed every step she paced.
—From the poem Ode of Everlasting Woes. (**)
Sumber: chinaancient.com
0 komentar:
Posting Komentar