alam berlalu lintas, kita akan
menggunakan prinsip “To See and To be Seen”(untuk melihat dan dilihat).
Saat di jalan, kita harus melihat keadaan sekitar dan untuk dilihat
orang lain. Kita juga perlu ingat bahwa tidak semua orang mempunyai
kemampuan melihat dan mencerna situasi dengan baik. Ada yang cepat
tanggap, ada yang lambat, bahkan ada yang tidak peduli.
Kita lihat di Indonesia,
khususnya di kota-kota besar. Angka kepemilikan sepeda motor meningkat
tajam dari tahun ke tahun. Namun sayangnya tidak diikuti dengan
kesadaran berkendara yang baik, ditambah tingkat emosional yang makin
memprihatinkan akibat kemacetan lalu lintas. Faktor-faktor tersebut
membuat meningkatnya angka kecelekaan yang terjadi pada sepeda motor.
Program DRL(MENGHIDUPKAN LAMPU
UTAMA PADA SIANG HARI) untuk Indonesia memang sudah perlu dan benar
untuk dijalankan. Hal paling utama adalah untuk memperkecil angka
kecelakaan lalu lintas khususnya yang melibatkan sepeda motor.
KAJIAN TEORI
Saat siang hari yang sangat
terang, membuat mata kita seakan terbiasa melihat benda-benda sekitar
(jalanan, trotoar, pohon, dsb). Ketika kita melihat ada kilasan atau
sinar cahaya pada saat seperti itu, membuat perhatian kita mengarah ke
cahaya tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa DRL perlu
dilaksanakan.
efleks saat mengemudi dari apa
yang kitalihat, menentukan seberapa cepat respon kita saat melaju dalam
kecepatan tertentu. Semakin cepat kendaraan kita melaju, maka jarak
pandang yang dapat segera ditangkap mata untuk melakukan reaksi adalah seperti dalam tabel di bawah..
Dalam tabel di samping terbaca
bahwa saat akan menyusul di kecepatan 60km/jam mata kita harus dapat
melihat benda / kendaraan dengan jarak 220meter di depan kita… Lebih
dekat dari itu, respon kita akan lambat mencerna benda apakah itu dalam
kecepatan 60km/jam tersebut.
Jika dibantu dengan MENGHIDUPKAN
LAMPU PADA SIANG HARI, maka akan sangat membantu kita melihat dari jauh
kendaraan (sepeda motor) yang datang dari arah depan atau samping, juga
belakang (melalui kaca spion).
MANFAAT YANG PALING MENCOLOK ADALAH MEMBANTU PENGENDARA LAIN
Dalam ilmu Fisika pun kita sudah mengetahui bahwa kecepatan cahaya lbh tinggi dari pada kecepatan suara.
Ilusstrasi:
pengemudi mbl, dengan kaca tertutup, AC hidup, menyalakan tape dgn
suara yg cukup keras akan lambat respon/antisipasinya hanya dengan
mendengarka suara atau klakson mbl (apabila ia msh bisa mnedengar)
bandingkan dengan keadaan yang sama,dimana pengemudi masih dapat melihat
kilasan lampu dari sepeda motor.
Program DRL sangat membantu
pengemudi mobil dan pengendara motor untuk dapat melihat keberadaan
sepeda motor di belakangnya.. atau jauh di depannya.
Perlu DI INGAT : lampu yang
harus Anda hidupkan adalah lampu besar atau lampu UTAMA bukan lampu
senja, Fakta perbandingannya bisa Anda lihat dari gambar atas yang
menghidupkan lampu UTAMA dengan gambar bawah yang hanya menghidupkan
lampu SENJA
Kita lihat jika sepeda motor menyalakan lampu di siang hari..
Dengan lampu sepeda motor yang menyala, membuat pengemudi mobil melihat keberadaan sepeda motor tersebut
Foto dibawah ini memperlihatkan
posisi sepeda motor yang sedang menyusul mobil , ada yang menyalakan
lampu dan ada yang tidak (bahkan tidak menggunakan helm.)
KESIMPULAN
1. ProgramDaytime Running Light(DRL) sangat baik untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
2. Sosialisasi manfaat DRL bagi pengendara perlu terus dijalankan khususnya yang menyangkut keselamatan.
3. Penerapan SAFETY/Keselamatan tidak mengenal geografis, budaya, dsb.
4. Jika program DRL berhasil, maka motor tanpa lampu di malam hari akan semakin sedikit atau bahkan tidak ada lagi
0 komentar:
Posting Komentar